10 Gempa Bumi Terbesar di Sepanjang Sejarah Dunia – Gempa bumi merupakan fenomena alam yang sering kali menimbulkan kerusakan yang luar biasa dan berpotensi mengancam kehidupan manusia. Sejarah telah mencatat beberapa gempa terbesar yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia yang telah mengakibatkan banyak korban jiwa, kerusakan infrastruktur serta tsunami yang melanda wilayah pesisir. Inilah daftar sepuluh gempa terbesar dalam sejarah yang mencakup tragedi-tragedi yang tak terlupakan, seperti Gempa Valdivia di Chili pada tahun 1960 yang menjadi yang terbesar yang pernah tercatat sedangkan Gempa Sumatera di Indonesia pada tahun 2004 yang menyebabkan bencana tsunami dengan dampak global yang dahsyat.
Gempa-gempa tersebut menceritakan kisah kekuatan alam yang luar biasa dan penghancuran yang ditimbulkannya. Selain memicu guncangan bumi yang dahsyat, beberapa gempa juga menghasilkan tsunami yang mampu merusak pulau-pulau jauh dari pusat gempa. Dampak dari bencana-bencana ini tak hanya terbatas pada wilayah lokal, tetapi juga mencapai negara-negara yang jauh di seberang samudra. Gempa-gempa ini memberikan pengingat bagi kita akan kekuatan alam yang tak terduga dan pentingnya upaya pencegahan, mitigasi, dan perencanaan bencana yang lebih baik untuk melindungi kehidupan manusia dan meminimalisir kerusakan yang mungkin terjadi.
Baca juga: Pengertian Gunung Berapi dan Jenis-jenisnya.
Daftar 10 Gempa Bumi Terbesar di Dunia
Berikut ini adalah daftar 10 Gempa Bumi Terbesar yang pernah terjadi di sepanjang sejarah Dunia ini.
1. Gempa Valdivia, Chili 22 Mei 1960 (magnitudo 9,5)
Gempa bumi Valdivia di Chili ini menewaskan 1.655 orang, melukai 3.000 orang dan mengakibatkan sebanyak dua juta orang mengungsi. Gempa ini menyebabkan kerusakan sebesar 550 juta dolar AS di Chili, sedangkan tsunami yang terjadi sebagai akibatnya menewaskan dan merusak hingga ke Hawaii, Jepang dan Filipina. Zona patahan gempa ini mencapai lebih dari 1.000 km. Dua hari setelah gempa awal, gunung berapi Puyehue di dekatnya meletus serta mengeluarkan abu dan uap hingga ketinggian 6 km ke atmosfer selama beberapa minggu.
2. Prince William Sound, Alaska 28 Maret 1964 (magnitudo 9,2)
Dibandingkan dengan gempa di Chili, gempa ini tidak begitu merusak. Tsunami yang diakibat oleh Gempa Alaska ini merenggut sekitar 128 nyawa dan menyebabkan kerusakan sebesar 311 juta dolar AS secara keseluruhan. Gempa ini terasa terutama di Alaska serta beberapa tempat di Kanada, sementara tsunami yang diakibatkannya menyebabkan kerusakan hingga Hawaii. Kerusakan terparah terjadi di kota Anchorage, 120 km di sebelah barat laut dari pusat gempa. Getaran dari gempa itu sendiri dilaporkan berlangsung selama tiga menit.
3. Gempa Sumatera, Indonesia 26 Desember 2004 (magnitudo 9,1)
Dalam hal kerusakan dan korban jiwa, skala bencana Tsunami yang diakibatkan oleh Gempat ini sangat besar. Totalnya, 227.900 orang tewas atau diduga tewas dengan sekitar 1,7 juta orang terpaksa mengungsi di 14 negara di Asia Selatan dan Afrika Timur. Pusat gempa berada 250 km di sebelah tenggara Banda Aceh, Indonesia, pada kedalaman 30 km. Beberapa hari setelahnya, pada tanggal 28 Desember, sebuah gunung lumpur mulai meletus yang diduga terkait dengan gempa ini di dekat Baratang, Kepulauan Andaman.
4. Gempa Sendai, Jepang 11 Maret 2011 (magnitudo 9,0)
Sampai saat ini, jumlah korban tewas resmi mencapai beberapa ribu akibat gabungan gempa bumi yang kuat, gempa susulan dan tsunami. Namun, jumlah totalnya diperkirakan akan meningkat, dengan perkiraan jumlah korban akhirnya mencapai lebih dari 10.000 orang. Dampaknya terhadap perekonomian diperkirakan akan sangat besar dengan adanya penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir yang banyak digunakan oleh industri.
5. Gempa Kamchatka, Rusia 4 November 1952 (magnitudo 9,0)
Gempa ini menghasilkan tsunami yang menyebabkan kerusakan luas di Kepulauan Hawaii. Kerusakan properti diperkirakan mencapai sekitar 1.000.000 dolar AS. Beberapa laporan menggambarkan gelombang tsunami setinggi lebih dari 9 m di Kaena Point, Oahu. Seorang petani di Oahu melaporkan kehilangan enam ekor sapi akibat tsunami, tetapi tidak ada laporan korban jiwa.
6. Gempa Bio-bio, Chili 27 Februari 2010 (magnitudo 8,8)
Gempa bumi ini dan tsunami berikutnya menewaskan setidaknya 521 orang, dengan 56 orang hilang dan 12.000 orang terluka. Lebih dari 800.000 orang terpaksa mengungsi dengan total 1,8 juta orang terkena dampak di seluruh Chili. Kerusakan akibat gempa ini diperkirakan mencapai 30 miliar dolar AS. Pusat gempa berada 335 km di sebelah barat daya Santiago dengan kedalaman sekitar 35 km. Sebuah tsunami kecil melintasi Samudera Pasifik dan menyebabkan kerusakan pada perahu-perahu hingga San Diego, California.
7. Gempa di lepas pantai Ekuador 31 Januari 1906 (magnitudo 8,8)
Gempa bumi ini menyebabkan tsunami yang dilaporkan menewaskan antara 500 hingga 1.500 orang di Ekuador dan Kolombia. Tsunami ini mencapai sejauh San Francisco, di pantai barat Amerika Serikat dan ke arah barat hingga Hawaii dan Jepang. Tsunami ini membutuhkan sekitar 12 jam untuk melintasi Samudera Pasifik hingga mencapai Hilo, Hawaii.
8. Gempa Kepulauan Rat, Alaska 2 April 1965 (magnitudo 8,7)
Kerusakan terparah yang dikaitkan dengan gempa ini disebabkan oleh tsunami, yang dilaporkan mencapai ketinggian sekitar 10 m di Pulau Shemya. Gelombang tsunami ini menyebabkan banjir di Pulau Amchitka dan menyebabkan kerusakan properti sebesar 10.000 dolar AS. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka.
9. Gempa Sumatera, Indonesia 28 Maret 2005 (magnitudo 8,6)
Gempa bumi ini menewaskan 1.313 orang dan lebih dari 400 orang terluka akibat tsunami yang mencapai sejauh Sri Lanka. Pusat gempa berada 205 km di sebelah barat laut Sibolga, Sumatera pada kedalaman 30 km. Wilayah juga merupakan lokasi Tsunami Hari Natal 2004 yang sangat aktif secara geologis. 3 dari 15 gempa terbesar di sepanjang sejarah ini terjadi di wilayah ini.
10. Gempa Assam – Tibet 15 Agustus 1950 (magnitudo 8,6)
Gempa bumi daratan ini menyebabkan kerusakan luas pada bangunan dan tanah longsor yang besar. Sebanyak 780 orang tewas di Tibet timur, Desa dan kota yang terkena dampak gempa ini mulai dari Assam, Tiongkok, Tibet hingga India. Ombak dan penurunan permukaan air terjadi sejauh Norwegia. Total jumlah korban tewas kemungkinan lebih tinggi, karena tidak ada perkiraan total yang pasti. Meskipun gempa bumi ini dikenal sebagai Gempa Assam, namun diyakini bahwa pusat gempa ini mungkin berada di Tibet.